1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikRusia

Siapa Ekonom yang Jadi Menteri Pertahanan Baru Rusia?

Grzegorz Szymanowski
14 Mei 2024

Saat perang berkecamuk, Presiden Vladimir Putin menunjuk ekonom Rusia Andrey Belousov sebagai menteri pertahanan baru. Dia ditugaskan mengamankan suplai militer dan menghidupkan ekonomi perang. Siapa dia?

https://p.dw.com/p/4fq1V
Andrey Belousov
Andrey BelousovFoto: Sergei Bobylev/TASS/dpa/picture alliance

Di awal masa jabatannya yang kelima, Presiden Vladimir Putin diduga ingin mempercepat transformasi di Rusia menuju ekonomi perang. Haluan tersebut ditandai oleh penunjukkan bekas wakil perdana menteri, Andrey Belousov, sebagai menteri pertahanan.

Sebagaimana pendahulunya, Sergei Shoigu yang kini diangkat sebagai ketua Dewan Keamanan Nasional, Belousov tidak memiliki pengalaman militer. Penunjukkannya dinilai membiaskan niat Putin mempersiapkan Rusia menghadapi perang jangka panjang di Ukraina.

Atas dasar ini, penunjukkan Belousov "bisa dimengerti,” kata Nina Khrushcheva, seorang pengamat relasi Rusia-Amerika, kepada DW. Menurutnya, Belousov selama ini dikenal sebagai seorang teknokrat yang tenang dan profesional.

"Di satu sisi, dia tidak ditolak oleh pasar, namun di sisi lain, dia berkomitmen memprioritaskan kemaslahatan negara dalam tata kelola perekonomian,” ujarnya. Jadi, siapa sosok yang mengambil alih Kementerian Pertahanan Rusia di tengah invasi di Ukraina itu?

'Russia's most significant opposition figure appeals against 25-year sentence'

Tangan kanan Putin

Beloussov dilahirkan di Moskow sebagai putra seorang ekonom Rusia. Sebagaimana ayahnya, pria yang kini berusia 65 tahun itu mendalami perekonomian sebagai pegangan hidup.

Di awal masa karirnya, Belousov pernah meneliti untuk Akademi Sains Rusia. Dia sempat menjabat sebagai wakil menteri perekonomian pada 2006, sebelum diangkat Putin ke jabatan menteri pada tahun 2008.

Sejak itu, Beloussov tergolong salah seorang anggota lingkaran terdekat presiden di Kremlin. Kedekatannya dengan Putin, ditambah fakta bahwa Belousov bukan anggota salah satu faksi yang berebut pengaruh di Kremlin, juga membuatnya aman dari desakan korupsi.

Pendahulunya, Shoigu, sebaliknya acap dituduh terlibat korupsi. Baru-baru ini, wakilnya ditahan oleh aparat kepolisian atas dugaan korupsi, yang oleh banyak pengamat ditafsirkan sebagai isyarat pemakzulan dari Kremlin.

Teknorat pendukung aneksasi Krimea

Sejak dianggap sebagai orang dekat Putin, Belousov menjabat sebagai Menteri Ekonomi dari 2012 hingga 2013, penasehat ekonomi presiden antara 2013 sampai 2020, dan terakhir sebagai wakil perdana menteri sejak 2020. Dalam posisi ini, dia secara signifikan mempengaruhi perkembangan kebijakan ekonomi Rusia dan dikenal mendukung penanaman modal negara dalam perekonomian.

Pada tahun 2014, dia tampil sebagai salah satu dari sedikit ekonom di sekitar Putin yang mendukung aneksasi Krimea, lapor portal Rusia "The Bell” beberapa tahun lalu. Beloussov juga dikatakan meyakini Rusia berada "dalam kepungan musuh,” menyitir laporan portal itu . Pandangan itu diyakini ikut melapangkan kedekatannya dengan Putin.

"Dalam beberapa tahun terakhir, Belousov terobsesi dengan gagasan kedaulatan teknologi Rusia,” tulis jurnalis independen Rusia Farida Rustamova, melalui aplikasi Telegram.

Di bawah kepemimpinannya, Rusia menerbitkan konsep perkembangan teknologi hingga 2030, yang menurut Belousov dicapai dengan penguasaan sistem produksi chip dan semikonduktor, mesin presisi tinggi, peralatan dan perangkat lunak medis, pesawat terbang dan drone, tulis Rustamova.

Putin reshuffles Defense Ministry amid war in Ukraine

Industri pertahanan bangkitkan ekonomi?

Sebagai wakil perdana menteri, Belousov berkomitmen kuat terhadap pengembangan industri drone dalam negeri. Dia berulang kali mengkritik besarnya kebergantungan Rusia pada rantai produksi di luar negeri.

"Belousov tertarik pada inovasi sistem persenjataan, yang akan menjadi salah satu prioritasnya,” kata Alexandra Prokopenko dari Carnegie Russia Eurasia Center di Berlin kepada DW.

Di sisi lain, belanja pertahanan yang sangat besar diharapkan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Menurut juru bicara Peskov, anggaran perang saat ini sudah mencapai 6,7 persen dari produk domestik bruto Rusia.

"Prioritas Kremlin saat ini adalah perang,” kata Prokopenko, yang sebelumnya bekerja di Bank Sentral Rusia. "Dan mereka percaya pada Keynesianisme militer, yaitu fakta bahwa investasi di kompleks industri militer, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk waktu yang lama”. Belousov kini harus membantu menjadikan perang lebih menguntungkan bagi Rusia.

rzn/as